Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Tentang Hati

Ketemui kau diawal waktu Sebatas penghantar melodi tidur lelapku. Menjadi mimpi-mimpi yang bersenandung dalam sepiku. Kau embun yang menyapa pagi Dengan segelas kopi pendamai hati Waktu berlantun dalam jaring mimpi Penguasa Hari dibalik sajak bulan Desember Penemu waktu pengobat rindu Kita habiskan dengan gelak tawa tak meyakinkan Suatu hari Kepada Sang Ilahi Kutautkan hati agar perkenan menyatukan diri Dengan suratan Takdir dalam laufudz mahfudz Yang meninggi dalam sekecap relung hati Membiasakan Mendamaikan Merehabilitasi hati Sewaktu retak Dihancurkan hati Hingga kelak Dua hati terpaut mimpi Bersatu menjadi pelengkap misteri Aku dan kamu Tentang suasana hati Yang memekik rindu Yang menggelora dalam relung hati Untukmu Sang penguasa Hati Temanggung, 30 Desember 2016

Oh Tolelet

Dipinggir jalan kutemui tolelet Di wa kutemui tolelet Di semua medsos tersibuki tolelet Entah?  Apakah dunia teracuni om tolelet? Sebuah klakson unik penuh cerita Yang mewarnai kehidupan akhir tahun kita? Oh tolelet Suaramu mamikat umat manusia Indah nan damai? Berjajar laksana penjual dipinghir jalan Keindahanmu mampu mengusik dunia Sungguh.. Jiwa jiwa rentan Yang terhipnotis kata Mudah tak beralasan Kode kehidupan dalam tantangan Oh tolelet klakson unik pengikat jiwa 😂 2312

Serpihan Pena

 Hello selamat siang gengs..  Lagi absen berpuisi nih admin mau kasih kata-kata dibaris kata-kata tentang cewek. Sebagai spesies yang indah ciptaan Tuhan ini, dengan seribu pesona dan kelebihannya,  Cewek memiliki kelemahan yang spesifik.  Admin sendiri ngerasain si,  Sebagai sosok cewek yang harus tangguh akan rintangan.  Tetap saja cewek lemah dalam satu hal yaitu pendengaran.  Maksut admin disini adalah cewek itu lemah akan rayuan.  Coba sendiri deh.  Kebanyakan cewek seperti itu.  Oh ya gengs ada kata2 unik ini aku dapat dari sosok penulis yang hebat dia spesies cowok.  Tapi baginya cewek adalah segalanny.  Ini gengs argumen yang ia berikan. Persoalan : Setiap cewek pastilah mempunyai rasa suka dengan yang lain alias cowok. Yah dan kebanyakan cewek sering diem   Dan memilih menunggu dengan sejuta alasannya.  Beginilah gak enaknya jadi cewek mending diem dengan perasaan yang ada daripada ngungkapin dan sicowok memilih pergi sakit banget deh. Tetapi dijaman sekarang gak sedikit

Seulas Pagi

                                JEBAKAN NAFSU  Gemuruh awan mengundang syahdu- tentang rindu yang biasa kujamu Dalam gelap akan datang cahaya - Cahaya cinta- dari kekasih yang kau damba Semburat alamiah ada di alam yang nyata Dengan bayang-bayang euoforia Kau dekap dengan rindu yang kau bawa Hujan datang bawa kenangan Mentari menyelinap dibalik awan Dengan derasnya - Kau masih tertunduk dengan jiwa-jiwa pembodohan Dunia Nasihat- yang terjebur dalam manis mulut tak bersua Bersilat lidah tanpa ada rasa bersalah Mana tanggung-jawab Yang ada?. Apa hanya bualan manis-atas nama cinta? Bagaimana kabarnya? Kini? Sajak-sajak pembodohan cinta Tentang nafsu dan angkara murka Kasihanilah dikau Dikau yang menunggu kekasih tercinta Dalam ambang keserakahan diri Untuk berdalil tak ada arti Jiwa-jiwa peremas yang luput Dari pemahaman yang dianut Sungguh kalut Hati yang sekarang terpukul sikut

Puisi Untuk Sahabat

Sepucuk Surat Untuk Sahabat Selamat siang kau yang jauh? Kau pasti tahu udara dingin menyergap dalam kabut yang menggumpal. Yah dengan segala tipu daya yang sempat membuat kita kesal bukan? Hey.. Apa kabarmu? Dibawah langit kelabu itu kita pernah hujan dalam tangis. Ingatkah? Saat cakrawala membelah dalam alunan puisi senja yang kau singgahi? Ingatkah? Saat canda yang melepas penat? Ingatkah? Dan saat tangis yang kau lebur dengan canda tawa.. Ingatkah? Dan pada akhirnya? Semua berujung dengan perpisahan.. Kini aku hanya hidup dalam bayangmu Bayang yang senantiasa duduk dipersinggahan Yang menyapaku dalam tangis digelap malam Menegarkan dalam sisa-sisa tenaga Kau tak berpulang.. Lalu? Kauberi seenggok harapan Yang menyisakan kegaulan Duhai sahabat aku merindumu Lewati arus hidup yang kejam aku sendiri.. Berteman sepi.. Sejenak aku tersadar kau tak bisa pulang Dan kini hanya doa tuk lengkapi duniamu Dimna semua telah menguncimu dalam kebahagiaan Temanggung,5 Dese

Puisi Malam

Gambar
Secangkir Kopi Senja Duduk termenung memandang langit sendu Garis-garis senja menorehkan indah Sejenak luapkan rindu dipenghujungnya Dingin membelai kulit  Merinding sudah tubuh ini Secangkir penghangat temani Aroma yang menyapa hidung Hitam pekat dengan asap yang mengebul Mendadak tubuh mengangkat Menyergap aliran dalam tenggorokan Lega dahaga yang menyiksa dan Hangat sudah.. Manis-pahit terasa  Kopi hitam yang bernostalgia Seperti senja yang kusapa  Dengab aroma kopi Penghantar duka lara Sejenak aku tertipu dengan senja dan kopi Sebagai keindahan yang tiada tara

Kaulah Hujanku -

           Kau adalah hujanku,yang membasahi sejengkal kisah perjuangan kala itu,menuntut singgah dan memilih tinggal. Dalam satu peraduan aku tertambat dengan satu nama dalam hujan, ya itu kamu? Kamu yang berlahan memasuki duniaku,dunia dalam asmara yang pernah meredup. Hingga membual dalam angan-angan yang tak pasti. Kamu hujanku dalam lembah ini,tempat bersandar dikala lelah,tempat bercurah dikala aku aku tak berdaya. Dan... Kamu hujanku dalam cerita lusuh. Sampai kapan akan tahu kisahku? Kisah dalam hujan yang merambat dalam relung jiwa tentang bayangan kisah dimasa lalu hingga datang ribuan burung untuk menghibur. Tapi tetaplah kau adalah hujanku,yang selalu kutunggu kehadirannya disetiap waktu.. Saat aku gerah melaksana hidup dibawah raja siang yang kian meranggas.. Kaulah hujanku,hujan yang membawaku dalam rindu yang menggebu-gebu.. Meski harus kutahu kau adalah rindu yang tak terucap tapi rasamu menyiksa dalam batinku.. YA..kaulah hujanku aku masih merindu.

Untukmu Guru Jiwaku - Puisi Pagi

               Sabda Sang Guru Terhenti langkah ini sewaktu kutapaki jalanmu Jalan tempat kau beranjak Lewati ruang dan waktu Merunduk diri hormati Sosokmu Guru dalam rohani Penguat jiwa diatas tebing curam duniawi Dipojok negeri ini kau lantunan sabdamu Kepada jiwa-jiwa sepi pemimpi surgawi Sewaktu kudapati pakaian putih berjilbab dan berpeci Tuk laksana perintah mengaji Sabdamu yang tak bosan ajarkan santri Mendekatkan diri pada sang Ilahi Rabbi Penuntun dalam segala cara tuk jadi muslim-muslimah sejati Sabdamu sewaktu itu,berpamitan tuk pergi Jiwa santri takkan pernah mati Dalam dirimu sebagai alumni nanti Datanglah jika kau luang Ceritakan keberhasilan yang kau miliki Duhai engkau Sang Guru Elegan caramu menguatkanku Dalam runtuh mimpi yang sempat mati Terkubur dengan problem yang tiada henti Duhai Sang Guru Sabarmu luar biasa Laksana peri dalam dunia Tanpa pamrih kau ajarkan kitab-kitab terdahulu Tuk mengenal apa arti sebuah ilmu Untuk diri yan

Sajadah Panjangku Tempatku Labuhkan Asaku

Bolehkah aku mengenalmu lagi, Diatas sajadah panjang ku bersimpuh Telingan mendengar sholawat dari surau Kumandang nan damai dalam kalbu Diatas sajadah panjang kunikmati waktu Bergulir dalam limbung fikir dimasalalu Bagaimana jalan pulangku? Jika dalam tangisku hanya sesal tanpa tindakan Hanya dalam tangisku amarah menggebu-gebu Aku kehilangan arah Tak kuasa aku lewati jalan terjal ini Kemanakah harus aku berlari Kakiku terlalu kaku tuk beranjak Fikirku tak kendali Masih bertahan disana Dalam lamunan panjang tentang kenyataan Seolah debu tengah meracuni diri Kefanaan dunia tengah membunuh diri Kemanah aku harus berlari? Aku takut aku takut Engkau Murka Ya Rabb, Aku takut aku berpaling Aku takut aku tak bisa mengenalmu lagi.. Aki takut tak bisa temukan jalan pulang lagi.. Nafsu ini tengah menggerogoti tubuh Menikamku semakin jauh Hingga aku hilang kendali.. Tunjukkan jalan pulangku Hingga aku bisa pulang dan kembali Dirumah tempat aku bersandar denganM

Coretan Puisi Malam

Bukan Salahmu Ibu Disuatu hari yang panjang Mengurungku karena lelah dengan kenyaataan Menangis,meronta seolah ingin jauh pergi lewati samudera dan tak kutemui jalan pulang Tertunduk dengan sejuta ego yang membungkam Darah dan jiwa hingga tubuh tak lagi berbaik sangka Maaf atas keegoisan diri Yang memaksamu menuai mimpi Tak perduli kau terjatuh,terpontang-panting,bahkan lumpuh dalam keterjalan Hati teracuni kefanaan sudah Dengan jaring-jaring amarah Yang memaksamu tergugah Maafkan diri, Tumbuh besar tanpa kedewasaan Pola pikir masih tak karuan Dengan riuh jiwa yang melawan kenyataan Dan hari ini kutemui hujan dalam pelupuk mata Menyiksa batinmu karna amarahku Mengerogoti tubuhmu karna memikirkanku Membunuh perasaanmu karna keangkuhanku Bukan salahmu ibu, Jika mimpi tak lagi berdayung Lewati samudera dan arang yang membentang depan mata masih terpandang Bukan salahmu ibu, Jika diri lumpuh dalam semngat Padam dalam tindakan Lalu menyerah tanpa isyarat.. Du

Puisi Pagi

SUARA MISTERIUS Suara gemuruh itu masih mengenyangkan telingaku Tak tau dari mana asalnya Siapa yang bersuara Masih mengganggu saja Atas reward yang aku peroleh Semakin aku takut Aku menjerit sekuat tenaga Jeritanku hanya omong kosong Lalu, aku mundur Pyarrr pecahlah gelas itu Yang berdiri dipinggir lapangan meja kerjaku Kemudian, Aku menemukanmu dipecahan gelas itu Membelah kulit Dalam kabut darah yang mengalir Masih kudengar gemuruh itu Semakin kesini semakin keras Dan perih semakin kurasa Tolong bantu aku Tak seorangpun yang berani mendekat Memang tak ada orang disana Aku semakin merinding melawan kenyataan yang tak seharusnya Bagaimana aku,harus kemanakah aku? Aku tidak terbiasa dengan ini? Tolong bantu aku? Perih perihh sakitt Tak tersa pipi ini menderas air mata YA Tuhan.? Sanggupkah aku melawan ini.. Dan suara itu masih saja berdengung ditelingaku Bagaimana aku? Aku takut, aku semkin takut Tolong pergilah tolong pergilah Waktupun memutar jam y

Untukmu Ayah - Puisi Tentang Ayah

Tentang hari ini Oleh : Putri Senja Saat sajadah tempat sandaran Penenang jiwa dalam satu abad detik hari Kupandang gerak-geriknya Kupandang wajah lelahnya Dia yang berjuang dalam sekian hari Tanpa merasa lelah dan tanpa merasa terbebani Dia yang rela menikam hari Menembus gelap dan melawan dingin yang menyergap Sajadah panjang tempat ia sandarkah segala keluh kesah Masih kupandang gerak-geriknya Wajahnya yang semakin menua Saat telinga penuh dengan cercaan dan celaan Kau tetap mebiarkannya Duhai ayah.. Maafkan diri yang selalu buatmu menikam rasa Kecewa dalam diam Tangis dalam hati yang tak kunjung padam Tak pernah kutahu Maafkan diri menutup mata dengan kinerjamu Perhatian yang lebih masih kutoreh dengan kecewa yang dalam Dan aku masih angkuh dalam diriku Mendiamkanmu,terlebih mengabaikanmu Ayah.. Diri telah terbunuh sayonara dalam Tak ujung membuka mata Aku takut sesalku tak mampu buatmu bahagia Duhai ayah Keringat yang kau kucurkan tak pernah aku lihat

Hari Pahlawan Nasional_ Puisi Untukmu,Pahlawanku

Gambar
Sumber foto : batasnegeri.com Oleh : Putri Senja Untukmu, Pahlawanku Dengan darah yang menguyur sekujur tubuhmu,perih yang mebelah kulitmu,dan penindasan yang kau rasakan sewaktu dulu,..71 tahun silam kau berjuang demi tegak negara membuang segala ego tuk raih kemerdekaan,tak peduli harus rela harta keluarga ditinggalkan, Negeri yang terang dalam pelukan,pernah padam karena serangan Dihari yang lelah tanpa jiwa yang pasrah Kau tetap berjuang dengan sepotong bambu tuk kehidupan Dari deret senapan yang siap menghantam tubuh bertahan Lalu? Negeri ini tengah jaya dalam radar kepastian yang tak pasti Apa kau tak menyadarinya Sedikit demi sedikit negeri ini semakin sempit Lama-kelamaan negeri ini semakin miskin Budi dan juang dalam diri Duhai para pemuda,tengoklah perjuangan mereka Dengan tangguh mereka berjuang Dengan rela mereka membiarkan nyawa menjadi taruhan Lalu? Apa kau tak berempati untuk itu Kau biarkan perjuangan mereka lusuh ditelan kena

Potret Indonesia - Pena Anak Negeri

Gambar
Pena Anak Negeri                                                Potret Pendidikan di Indonesia           Pendidikan adalah salah satu program pemerintah dalam memajukan kesejahteraan Negara dengan mencetak generasi hebat,yang mampu bersaing,berintregitas tinggi,berbakat dan maju dalam perkembangan dunia. Pendidikan sendiri adalah proses pengelolaan sumber daya manusia. Mulai dari paud, TK,SD,SMP,SMA maupun perguruan tinggi dan pesantren. Pendiikan tidak hanya berkutik pada suatu lembaga namun dari berbagai macam alat agar kita bisa belajar. Pendidikan Indonesia dijadikan sebagai media pecetak generasi bangsa yang beradab,dan mampu mengembangkan ilmu-ilmu yang ada. Agar bisa dijadikan sebagai tombak lahirnya generasi bangsa unggul.          Indonesia adalah negara yang penduduknya terbanyak no 4 setelah Amerika Serikat, dengan jumlah penduduk yang banyak tersebut tentunya masalah pendidikan dijadikan prioritas utama, selain untuk memajukan negara,pendidikan juga menjadi tom

coretan senja -- Pengagum yang tak dirindukan -- puisi sore ini

Mereka yang mengagungkan cinta dan keindahan Rupawan nan jenak dalam sangkar Filosofi-filosofi keindahan menguak khas sederet jeritan alam Kepada jaring-jaring yang menyergap Dibawah sandar kepiwaian menjajah,merusak bahkan binasa Hanya lelehan kenangan yang dalam hal ini adalah bualan Bualan bagaimana manusia mengartikan cinta Keindahan? Tapi tak mau berbaik sangka dengan lembah dan pohon-pohon sebelah Lalu apa yang kau sebut dengan cinta? Seribu pertahanan kini hanyut dalam kerusakan Seribu jarum kini menancap dalam tanah tak berdosa Kepada mereka yang mengagungkan cinta dan keindahan Jangan obralan omongan kau suguh menyuguh Melambang dalam rindu yang berkepentingan Bak cermin belakang depan penuh berbedaan

Kilas Rindu - satnight dalam lembran putih diatas tinta hitam

                                                                                     Kilas Rindu                                                                                  Create : Putri Senja     Taukah ini malam apa? Seperti biasannya aku masih dalam senggang waktu tanpa kasih darimu. Dimana tata letak keabadian hanya pemicu rintih demi rintihan kalbu. Malam gelap dengan sunyi memikatku dalam bayangan semu hadirmu. Disiniditempat kita menghabiskan waktu, tanpa tau dimana kita akan bertemu. Disini kita bercerita tenntang semut-semut yang menari dan bernyanyi seolah ikut berdrama dalam cerita ini. Malam ini masih sunyi dengan biasa kita lantunkan puisi sepi geming malam tanpa cahay senyum terang sang rembulan. Dengan biasa kita haturkab jemari bintang yang melingkar dalam langit malam seolah ingin berdendang warnai gulita malam. Disini dengan sebongkah rindu dan penantian.. Sembilah rasa pernah padam kala gemercik lelehan sunyi dipipi menembus jaring jaring kepalsuan.. Sun

selarik cerita malam - puisi malam sang perindu

Gambar
Puisi malam - Rindu?  Waktu? Bertemu? Sejuta jarak membentang Lalui penantian panjang Sungguh? Drama misterius sang waktu Ikrar rindu Aku bersabda atas jeritan hati Tentang bagaimana dan siapa? Kapan dan dimana? Rindu ini aku pasrahkan Lewati rentan Jaring-jaring Penjelma waktu Yang semakin menyiksa  Batin sang perindu ... Kepada Perindu -

Tanahku,Tanah Menempa Ilmu - Yayasan Syubbanul Wathon,Teglrejo Magelang

Gambar
Foto : miniatur bangunan yayasan Syubbanul Wathon Pondok Pesantren Api Asri Tegalrejo Magelang Tanahku Tanah Menempa Ilmu Oleh : Luluk atul Sepetak dalam angan berjajar menjadi impian Saat baris negeri raja berpeci dan ratu bersarung Pemilik sang kedamaian jiwa Ditanah yang penuh dengan cerita Kukiprahkan langkah kaki Meski pernah bermimpi untuk pergi Tapi waktu mengubah menjadi sinergi Tanahku tempat nan ricuh Ricuh akan tawa gemuruh dalam pertanyaan tak masuk akal Ricuh akan tawa tangis meminta pulang Ditanah ini kutemukan sejuta kisah kawan,pengurus dan pembimbing penentu pulang Sang pengasuh yang tak pernah lelah membimbing dan mengarahkan Tanahku,tanah menempa ilmu Tangisan jadi bahan dasar Bersabda,menghafal,bermusyawarah  Belajar,berorgaanisasi,mengaji dan mengabdi Dari perkara yg tak pernah kudapati Hingga kini menjadi alih penembus mimpi Seratan demi seratan Lembaran demi lembaran  Penuh petuah tergores dengan

Puisi Hari Santri Nasional - Coretan Kecil Pesantren

Gambar
Coretan Kecil Pesantren Oleh : Luluk Atul Rindu kepada sang guru.. Yang tak pernah lelah mengajariku Sabda-sabda yang pernah bersua Mengiang saatku lalar aksaraku Waktu itu.. Dimana lembah-lembah peraduan berkelana Tikar yang berebut untuk alas kita tidur Bersabar hanya untuk sesuap nasi Bersabar hanya untuk antri mandi Dalah-dalah yang berkiprah  Laksana samudera yang membentang  Berta'alum  Tuk ridho seorang guru Waktu itu.. Hanyalah sajadah tempat kita melepas lelah Gema adzan yang kita nantikan Dan lantunan-lantunan ayat suci Al-quran Menambah fitrah Kala itu.. Dobrakan jendela,membangunkan diri Subuh,menjadi tempat beradu  Pengurus menjadi luapan malas diri ini Kala itu.. Menanti dalah biasa dilakukan Gema nadhom yg mengiring menambah riuh kelas pengajian Saat pena beradu Coretan demi coretan menjdi makna Aksara pegon menjdi tatapan Kita beradu dalam berilmu.. Kala itu.. Canda tawa,bercerita

Andai Aku Bisa Bicara - NBA

Diam dalam doa Andai aku bisa bicara ku meronta Aku sakit aku sakit saat kau belai tubuh ini Kau siram dan kau mandikan Meski aku tahu belaimu lembut tak menyimpan sejuta jarum dan gerigi Andai aku bisa bicara Kupinta pakaian nan indah Kendaraan yang mewah bukan roda manusia tertutup bongkah Setengah tabung terhias bunga Andai aku bisa bicara Kubangun rumah yang megah bukan tanah 2x4 meter Andai aku bisa bicara Kusewakan hotel mewah untuk mereka singgah dan makanan mahal untuk mereka makan Bukan.. Air putih dan sehelai tikar Andai aku bisa bicara Jangan menangis.. Air matamu takkan sanggup kembalikanku Bawakan aku seuntai doa agar aku terdiam Dalam lautan kamboja yang menikam dibalik tanah Dengan tenang Andai aku bisa bicara Bawakan aku lampion agar cahyaku tak padam.. Lalu aku tersadar Aku hanya mayat yang sebntar lagi menghadap sang Pecipta Tak ada daya tanpa kekuatan sebuah doa Sungguh maaf aku yang terlena Terlena akan nafsu dunia ya

puisi-seulas kata perkata " Jalanku "

 Jalanku ialah jalan yang kau pijak siang dan malam Berayun lewati remang2 sapu tak berkesiangan Lihay nian gemuruh oksigen yang membelai Bak lilitan dalam belukar Kau tahu kenapa terjal? Karena batu itu enggan pergi dia telah nyaman hidup dalam kenakalan Tak kunjung jua? Kau tahu kenapa terjal menjadi istimewa? Disitulah kutemukan mimpi sang pecinta Bukan lagi sebagaimana aku harus berdiam Melainkan berjuang dengan detak jam weker tubuh yang tak lelah Lalu? Tak kau sikut dengan tanganmu yang manis itu? Jalanku adalah jalanmu Gunung pasir dan tanah serta kerikil Seolah bernyanyi dengan nada.. Aku dan aku yang teramat lelah,kapan aku pergi? Bersenandung terus tanpa ada obat penyembuh luka Lalu belerang menjawb... Tunggulah esok dengan pesonaku Kugantikan dirimu dengan seluruh angan yang bernostalgia dalam jalanku.. - Jalanku -

Putri Sianida_

Putri sianida Negeriku oh negeriku malang.. Negeri hukum yang penuh rintangan.. Penjara bukan lagi tempat mengerikan Melainkan hotel mewah yang dirancang para putri dan raja Lalu sang penasehat dalam raja itu bertitah Negeriku istana megah pemilik seribu pulau nan megah Berjaring-jaringlah kau dengan rumput yang bergoyang Siput yang berlari dan pelangi yang melingkar dalam sangganya Tak ubahkah kau dalam jarit yang mengelar bak karpet merah yang menjulang untuk sang pedebah Oh euforia negeriku terbuai sudah Dengan kilau emas merah biru dan hijau bahkan kapten pattimurapun berlabuh Andai aku bisa bertanya? Oh raja apakah kerajaan ini sudah tertidur pulas? Hingga membutakan adil dan merdeka Mana yang racun dan mana yang madu . Tak ubah kau bedakan pula? Naas sekali Mereka yang kecil dibantai habis-habisan Dan mereka yang raja disuguhkan kemewahan Tapi peduli salah yang dibuatnya? Manis pemanis yang ia buat Lalu meracuni mereka dengan muslihat O

Puisi Sederhana Penyambut Pagi

Gambar
Kabut dilangitku Pagiku sambut kicau burung tertidur pulas berngiang-ngiang Dengan radar publik yang semakin sempit Sepagi inikah? Mentari tertutup kabut  Menggigil tak terlihat hingga menutup diri dengn selimut Oh sungguh? Apakah kau mirip mentari itu? Jika iya? Malang nasib dikau kanda Kau kejarlah apa yang menjdi anganmu Bernostalgialah dengan aroma udara yang menyikut sekujur memori Oh sungguh  Jika iya? Tak apalah kau menari dalam selimut itu Tapi jangan tanya? Jika hidup tak lagi kau dapati lagi Hingga kau meronta dan meronta Dan melirik mereka yang bergegas Apakah kau akan seperti itu? Oh sungguh Jika iya,hanya suara Gumam tak ada guna Lantunakan sabda rindumu pada angin Hingga ia sampaikan  Warna warni  Isi dalam benakmu Lalu?gugahlah kembali Semangat Yang pernah berkobar Dalam ruang Tak bersyarat Dan Berdirilah Menantang asa Yang menjujung Bersama mimpi Yang kau suguhkan Dalam Sabda rindu Mu

Pena Hujan

Hujan tetaplah dalam sandaranmu dengan drama yang kau suguhkan tempo ini Lalu basahilah aku dengan kedamaian tanpa kau padamkan api semangat dalam jiwaku,hingga masa menyebut dalam pijakan langkah yang kuyub dengn angin yang membelai dingin menyergap dlam tubuh,dan kau tak ganggu langkah ini untuk berjalan menggapai mimpi dan merajut asa dengan sejuta  harapan mulia..tak jua itu laron-laronpun bersenandung dengan sayap yang ia kibaskan lewati rintik dan genanganmu.. Lalu tetaplah kobarkan semangat ini untuk berjuang melawan arus gemercikmu.. Hingga aku kabarkan pada mentari aku bisa menembus hujan.. Dan kualirkan kenangan yang sempat menghalau langkahku bersmamu agar tak kutemukan tangis dan kehampaan kembali agar ia terpendam dalam bumi atau bahkan ikut menari dibantaran sungai dan kali.. -diamond- Ditengah hujan kenangan- Temanggung-

Puisi - Jeritan Seorang Petani -

Jeritan Sang Petani Elok negeriku bernuansa alam Lembar berdiri menantang langit Dingin menyergap lautan tubuh terbunuh Hiruk-pikuk hanya maya dalam media Ohh negeriku Berjuta dedaunan menjadi penghidupan Sinar raja menjdi penantian Dan hujan menjadi ketakuatan Waktu berimbuh menjadi budak dalam sengketa Kemana arah langkah untuk berjuang kembali Jika kau tak tau suara hati kami Negeriku bersenyum lewati aral yang melintang "hai,kau hidup dengan racun apa kau takkan terbunuh" aku hidup dengan sejuta riang dengan canda tawa  dan keringat yang memupukkan sayangnya tak mungkin aku terbunuh jawabku. Andai kalian tahu kita tak berdaya dengan para bedebah Mangkir,membentak,menolak bahkan menjadikannya racun yang mematikan Sungguh irama musim panas tak terkurap lagi Nyawa kami adalah suburnya hijau lahan,menupuk sejuta harapan yang merebah Tak kau hiraukan suara kami jua Paras kami serba kotor Badan kami bahkan bau akan pupuk kandang tapi ta

untukmu yang sempat hadir

Untukmu yang sempat hadir.. Apa kabarmu? Semoga baik2 saja aku selalu mendokannya.. Untukmu yang sempat hadir sekarang kita jarang berjumpa bahkan tidak pernah apalagi untuk sekedar bertanya lewat media sosial sepertinya juga tidak pernah.. Aku menulis ini karena aku merindukanmu,ya merindukan yang biasa datang tanpa dipinta dan pergi tanpa berpamitan,itulah kamu. Untukmu yang sempat hadir warna yang kau gabungkan dalam panorama hidup mampu membentangkan cakrawala  dalam sunyi yang semakin nenukik ku untuk terus berjalan bersamamu.. Tapi aku sadar kini kau hadir sebagai bayangan yang mungkin tak dapat lagi kuraih bersama nyatamu. Untukmu yang sempat hadir.. Kemudian waktu seolah berubah memanjakanku yang pernah terpuruk karena, pelangi yang datang setelah hujan yang menguyur hidupku. Hingga pada akhirnya aku bisa tertawa lepas dengan beban yang selama ini tertoreh dalam pena senjaku yang semakin lapuk dan enggan untuk berlabuh lagi. Lalu dari situlah aku berusaha menjadi senja yan

puisi kecilku

Manja Kata kecil yang mengartikan ribuan makna Silih berganti menjadi picu otak bertingkah Sapaan mata melirik tak ada daya Saat manja mendera Hanya tubuh bergerak diam tiada kata Ego melarang sukma melalang buana Seperti hujan yang mengguyur Melpas sunyi saat pekat menari-nari Kemanakah rasa ini? Lalu beranjak memaksa sayang berujung tiada arti Manja Kata kecil yang menganggap semua istimewa Tak jua harapan yang sirna dalam sepucuk nostalgia Kecil berlari mengejar ayam bahkan kucing tak berdosa Merengek balon yang dipinta Manja Kata kecil menjelma dalam lereng suaka yang mendaeah Tingkah yang merajah Bagai sinabung yang meraung Tapi manja Mampu luluh ketika sadar tak berparuh Nyanyian kecil mampu menggulainya diatas nyaman tiada tara Tapi apalah Saat manja berubah jadi ego yang mematikan Sukmapun hanya diam Merambang kebimbangan dalam setapak kasih diatas lentera Manja Kata kecil yang kutarik dalam nyanyian bunda Kutemukan dari gorong-gorong kisah lalu Ya
Hidup ini ... seperti langit yang tenang ini kadang mendung kadang cerah seperti kisah hidup ini kadang posisi diatas kadang posisi dibawah tapi bagiku... semua itu bukan masalah tapi bagiku semua itu berkah jika kita sabar menyikapi semua ujian hidup ini Hidup ini bukan sekedar mencari sensasi tapi hidup ini perlu kesungguhan hati menggapai cita-cita dan mimpi belajar dari kesalahan belajar dari pengalaman belajar dari segala keadaan sebagai bekal kehidupan. Lalu ketemukan arah dimana langkahku akan beranjak..

suara negeri

       Mahabah negeri untuk kehidupan menjaelangkung dalam porsi yang lumayan parah. Amukan massa merajalela ketika bida*ah menjadi alasan untuk menjalani kehidupan. Menjalani rutinitas yang tertindas dengan zaman,tak kau kendalikan jua? Ooh negeriku malang nian nasibmu. Kau terbunuh dengan sejuta rakyat yang menyiksamu dengan angkara murka, mereka yang berjalan penuh kesombongan menginjakan tanah tanpa brlas kasihan,kemana kata yang terucap untuk mensejahterahkan negeri, kemana terucap untuk membangun negeri. Kenyataannya hanya merusak dengan pembodohan dan hirarki. Malang nasibmu pertiwi.. Mahabah yang kau agungkan tertelan dengan kopi berdasi. Menikamnya dengan coklat yang nikmat.. Kau sungguh agung jutaan tahun lalu.. Tapi kini kau lenyap lenyap dalam negeri pembudakmu.. Pertiwiku sekelilingmu kini hanyalah musuh yang siap membunuhmu dengan jutaan senjata yang mematikan. Dan tak membuatmu berdiri lagi.. Menjulang sikaya memakan durian yang dia petik dari kesengsaraan penghuni pe