Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

STOP Pembunuhan Karakter

Gambar
                     Sumber : Koran-Jakarta.com STOP Pembunuhan Karakter Selamat malam guys, apa kabar pembaca setia ? Pernah gak guys kalian mengalami pembunuhan karakter ? Pembunuhan yang dilakukan dengan mudah tanpa kita menyadarinya. Berikut pengertiannya :  Pembunuhan Karakter adalah usaha-usaha untuk mencoreng  reputasi seseorang. Tindakan ini meliputi pernyataan yang melebih-lebihkan atau memanipulasi fakta untuk memberikan cerita yang tidak benar pada orang yang dituju atau biasa disebut argumen ad hominem. ( sumber :  Wikipedia Bahasa Indonesia.com) Dari pengertian diatas kita bisa beropini bahwa pembunuhan karakter bisa terjadi kapan saja dan dimana saja , berlangsung dengan siapa saja tentunya. Tanpa kita sadari tanpa kita mengerti ada seseorang dibalik sana yang tersinggung dengan perkataan kita baik secara langsung maupun melalui perantara.  Misalnya saja, kita sedang bersenda gurau terhadap korban, atau membuat kita menjadi korban dengan memojokkan orang lain, dan oran

Wisata Alam SiBajag Temanggung

Gambar
Weekend datang, siap-siap liburan ? Oke guys, lama sudah tak mewarnai blog kumuh aku ini. Nah berhubung lagi baik dan mood nulis, aku pengen ngasih pengalaman aku tentang destinasi terbaru di Kabupaten Temanggung. Destinasi yang pasti instagramable dan sudah rame pengunjung meskipun baru. Mungkin mereka penasaran yak ,sama kaya aku hehe. Sebelum aku cerita pengalaman aku kesana aku pengen ngenalin Kota kelahiranku ini. Kota yang dikenal sebagai Kota Tembakau ini. Kadang sempet mikir kalo orang-orang pada disuruh berhenti ngerokok ? Bagaimana nasib petani kita yang mengandalkan hasil panen, dan tentunya icon kota dengan ciri khasnya? Sudah-sudah palah ngomongin politik? Lanjut ke laptop eh ke tujuan awal. Temanggung Merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah 870,25 km persegi. Terletak di bagaian dataran tinggi dieng Wonosobo. Disepanjang wilayahnya berjajar pegunungan Sumbing dan Sindoro. Maka tak heran jika banyak wisata lahir dari alam atau biasa disebut wisata alam. Hehe r

Puisi 1 "Hilang"

Pada detak yang kurasa, kau selalu meraja jadi yg utama Pada tatap yang kuabadikan, ada sinyal berupa bayang, Yang selalu datang tanpa dijeda, Aku membuka ulang, kenang yang senantiasa tertata rapi dimemori kenangan, Kisah-kisah dramatisasi yang tak pernah kuduga, berakhir seperti ini Masihkah kau peduli? Dengan tata, sikap, tindakan yang tak elok? Seperti saat dulu, tegurmu selalu ada dihari-hariku? Masihkah ada, senyum terbaik saat masam selalu kusuguhkan? Entah, diantara rasa takutku, aku merindukan kebiasaan2 itu, Saat aku pura2 tak peduli, masihkah ada rasa kasih tanpa (an) yang selalu aku agungkan seperti sedia kala saat rasa itu aku perdebatkan, Tuhan, maafkan aku sekeras aku berusaha tidak peduli sekeras itu lukaku semakin menghantui, Ya.. Ijinkan aku terus berharap, semua kembali Dan tak ada lagi tangis tragis yang menimpa kita semua seperti sekarang ini, Aku menyayangi kalian, Kalian yang sudah kuaanggap keluarga sendiri.. ❤ 19:49 Temanggung 

Puisi Sore

Sebuah Luka Tak ada yg lebih mengerti dari diri sendiri Ia yang membungkam sejuta sesak tanpa membongkar sejuta amarah Ia yang tersusun rapi Hingga rasaku seolah mati Dimana, yang kau janjikan tak akan pergi? Jika pada akhirnya saling melukai adalah cara mencintai paling abadi? Dimana, janji untuk selalu menemani, saat semua kata pisah berujung pada garis istilah yang tak diperistirahatkan dari dua kata yang berselisih Ya, tak ada yg lebih mengerti Dari kerasnya sikap, dan lembutnya hati Dimana tangis merajalela tanpa jeda, Tanpa sepengetahuan, dan tanpa spasi Dibaris kata yang kusebut luka, Yah, aku pikir saat semua menjauh ada raga yang berkenan utuh Yah, aku kira disaat semua membenci, ada doa yang selalu melangit tanpa henti Yah, itu hanya pikiran yang mengira-ira akan kah sama? Semua berlahan menjauh dan pergi Berlahan-lahan hilang ditelan bumi, Diamku adalah doa yang kulangitkan jauhh, atas kebahagiaan yang utuh Masyaallah, sesakit ini kah? Masyaallah Tabara

Temanggungku

Gambar
Negeri Hijau-Ku Jalan setapak temani langkah Memandang nyiur lambai menyapa jilbab tuk berderai Langkah demi langkah bernada (tak) pasrah Ia berjalan menyusuri langit-langit kehidupan Ini tanahku ?, kataku dalam hati Negeri nan elok yang diidam-idamkan kalangan? Sumbing- sindoro dengan gagah berjajar Didalamnya emas hijau berkumandang,lautan kopi menambah pemandangan Tak hanya itu berbagai macam surgawi dipersembahkan Ini tanahku?, tanah yang kubuka mataku ia menampilkan Hamparan hijau, dengan nuansa   menyejukkan Meski beberapa digantikan beton-beton tuk menompang kehidupan Tapi setapakku mengartikan Dua per lima langkah berjalan Senang gembira saat kutatap teduh kotaku Kota kelahiran yang harus dijaga keseimbangan Demi nyaman hati, dan rindu pulang dalam rantauan Tak ubahku, alam yang mendamaikan dengan ciri khasnya Menyapa langit-langit disore hari Saat langkah berhenti diteras rumah Secangkir kopi dan sepiring gorengan menanti Me
SEBUAH PENGENALAN AKAN TUHAN Pada akhirnya pulang adalah jalan terbaik menuju kedaulatan perasaan. Bagaimana tidak, ketika semua ambisimu dilenyapkan satu kali dalam keangkuhan bernama ego diri semua sudah tak ada lagi. Dan pergi adalah perpulangan yang sah dalam sebuah persembahan yang semestinya. Luka memang tak dapat kita hindari, pada jalan yang tak semestinya langkahku di buat patah, jalanku dibuat buntu , dan rengek tangis mulai pecah. Nyali-nyaliku menciut,semua menciptakan andil dari semua ini. Kesalahan adalah kesalahan. Semua butuh pertanggung jawaban. Dan semua memiliki resiko tersendiri dalam setiap hal. Timbal balik dalam setiap perbuatan yang dilakukan. Benar hanya kepada Sang pemilik hatilah   yang sebenarnya, kita menampung segala beban kesulitan yang bernama perasaan. Ia yang telah mengaturnya, menciptakan sedemikian rupa, hingga kita mengenali apa yang telah Tuhan beri, Ia telah menyayangi hambanNya. Dan takkan mungkin membiarkan hambanya terjerumus dengan

Kisah dari Resah

Sesunyi ini, aku belajar mematikan rindu disetiap detik waktu Salahmu, menjarak kita hingga tak ada celah kita melebur rasa Disinilah ujian terberat rindu.. Saat tatap tak kudapat, kabar tak kutemukan, aku mematikan segalanya demi menyelamatkan hatiku, namun apa daya ia semakin terluka tersakiti olehku sendiri.. Bagaimana mungkin? kebiasaan2 yang datang menimbulkan nyaman, kini harus ditekan secara perlahan, Aku ini salah- yang meminta diperbaiki Aku ini jalang-yang meminta di tata ulang Tapi aku, adalah aku yang tersiksa dengan rindu tentangmu Malam.. , hanya detikan jam yang menemani Biusan hening mampu menghipnotisku oleh parfum-mu Yah, yang kupeluk pada tangis yang menguruk canduku,  tak dapat kutebus tawa hingga larut menjelang pagi kembali datang.. Disitulah aku habiskan tangisku pada pelukanNya, yang tak pernah mengecewakan aku - sebab ia Nyata yang Maya sedangkan kau Maya yang Nyata.. Tuhan, aku merindukanya.. Namun aku tengah mencederai rasaku yang suci untuknya

Sebuah Puisi

Sebuah Kado Pita-ku adalah doa Yang kulilit pada kardus-kardus yang berisi pinta, Bungkus-ku adalah rasa yang kutata hingga sedemikian rupa Dan isi-ku adalah jutaan rindu yang kuabadikan melalui syair-syair yang bernafaskan tentangmu, Dan kurir-ku adalah semesta, yang kutitipkan pada setiap lembar-lembar jiwa, Agar kau mudah menerima, tanpa menunggu waktu tiba Sebab mereka disekelilingmu, Yang kupinta untuk menjagamu, Dalam pangkuan semesta, aku membicarakan tentang-mu, tentang bagaimana pertemuan yang kuanggap biasa menjadikan keluarga yang membahagiakan- meskipun luka sering kali merajalela, namun dekapnya selalu memberi kehangatan disetiap petuah yang diberikan, Kutuliskan doa-doa agar kau tak salah baca, pada tentang(ku)  aku ingin(mu) bahagia, sungguh-sungguh aku menginginkannya. Senyum yang tergambar jelas, Tawa yang tak dibuat-buat, dan hati yang terbuat dari emas- dihari-hari yang aku tunggu kedatangannya, setiap fajar hingga senja kembali pulang. Dalam pilar yang

18:32

Aku mencintai kebaikan hatimu, Akhir di hari minggu, tawa yang selalu menyatu dikenang yang selama memutar otak pada tempat-tempat yang biasa kita nikmati berdua, yah aku mengunjungi kenangan.. Tawa riuh yang menekan, tangis yang sempat terpecah, dan gelisah yang entah sampai kapan akan berakhirnya, aku begitu mengaguminya, dihati yang tak pernah membedakan, dihati yang tak sama sekali meninggi meskipun kau berada dipuncak paling tinggi, pun kau tak pernah merendahkan sekalipun kau telah berkuasa. Yah aku betul-betul mengaguminya, kebaikan yang terlahir dari hati yang begitu dalam. Aku mengunjungi hatimu jua kali ini, di rindu-rindu yang menyekat pada keping jarak yang mengerikan, yah aku benci sekali mengatakannya, kenapa aku harus terjebak pada hati yang menyiksa hati lain, benar ada rasa yang bergetar setiap kali aku disampingnya, ada tenang yang kurasa saat kudengar riuh suaranya, aku begitu mengaguminya. Ketika semua membicarakannya bak raja yang tak pernah kalah kebaikan hatin

Selepas Hujan Tiba

Gambar
Hujan kini menjatuhkan diri, aku selalu menunggu hujan jatuh ke bumi sebab kedamaian selalu tercipta tanpa tetapi Entah darimana asalnya, aku menyukai hujan sebab denganya aku bisa tertawa tanpa diketahui orang lain saat aku meluruh bersamanya. Jika orang lain selalu tak memperbolehkan aku kehujanan aku tidak peduli, sebab aku sangat menyukainya Ia yang jatuh karena Rahmat dariNya DariNya yang telah menciptakan kamu Karya Tuhan yang begitu istimewa bagiku DenganNya aku selalu membicarakan kebahagiaanmu, Meskipun kau tak merasa aku juga tak peduli Sebab tenangku ada saat aku bersamaNya Berkeluh kesah, berbagi Tawa Sebab aku tidak pernah kecewa saat aku berada di dekatNya, Bahkan DenganNya aku bisa leluasa berbicara tentangmu Mengadu rindu yang kian hari kian meramu Pada sebuah doa yang kupanjat selepas hujan tiba Sebab aku percaya Malaikat pun juga turun bersama air yang terjatuh Dan mendoakan kita semua Terimakasih atas perjalanan yang indah, Sebuah kisah yang h

Pesan Terbuka

Gambar
Ada yang lebih menyakitkan dari sebuah perpisahan, ia yang bertatap tapi mati dalam perasaan.  Yang berpura-pura baik-baik saja meski batinnya telah tercipta luka yang menganga. Yang membiarkan perasaannya hancur tanpa tersisa, yang melupa hakikat saling mengerti. Ibarat mawar pada tangkainya yang indah ia membiarkan lukanya dirasakan sendirian. Seperti itulah rasanya sekarang.  Membunuh seseorang dengan perasaan yang di biarkan berkeliaran. Memintanya jauh, membuat hatinya gaduh, membiarkan tangisnya lumpuh. Bahkan membuatnya mati dalam langkahnya sendiri. Andai semua tidak salah jalan, langkah yang awalnya sampai tujuan, tidak sempat mampir hanya untuk bertanya karena tersesat oleh jalan yang dianggapnya benar. Andai tidak salah tikungan, yang dianggapnya cepat, tidak harus menumpang hanya untuk sekedar membereskan keadaan.  Tapi, kembali.. Rasanya hidup akan biasa-biasa saja jika tidak ada hal yang dianggapnya sebagai ujian,  rasanya kita akan biasa-biasa saja tanpa berusaha
Mencintaimu Dalam Diam Rasanya berulang kali aku mengutuk diriku sendiri, membiarkan luka ini begitu leluasa mengelabuhi. Sudah lama ingatan itu tak kembali, sudah lama tak kutemui pesan di notifikasi. Ingatan itu kembali, mungkin bodoh adalah anggapanku sekarang pasalny, rasa yang ingin kubuang berkali-kali, selalu kembali dengan caranya sendiri. Dan sekarang sadarku melupa pada kodratnya. Amnesiaku berpura-pura, bagaimanapun caranya aku tak dapat membohongi perasaanku untuk menginginkan kau kembali. Tapi sudahlah, aku yakin setelah kau pergi kali ini Allah sudah menyiapkan seseorang yang dengan baik menjadikanku lebih baik dari sekarang. Yang mencintaiku tanpa tetapi, membahagiakan tanpa meminta dibahagiakan kembali. Benar, mencintai itu fitrah dan dicintai adalah hukum alam. Allah tidak akan memberikan rasa itu tanpa alasan. Setiap manusia memiliki kadar cintanya masing-masing, dengan seseorang yang ditemuinya. Jika cinta menginginkan sebuah balasan, bagaimana cintamu terhadapNy

Surat part 1

Gambar
Oleh : Alwi Atsagav Hampa Tak ada ruang yang mampu menggambar dalam lukis sendu sedan sebuah senyuman. Ia meringkuk pada peluk tak tersampaikan. Sebuah genggam semu, ia tertahan dalam tangis perpisahan. Arahnya menghilang, lakunya punah, jiwanya jengah, pikiran tak karuan, tak ada yang sanggup mengerti. Tentang jalan yang ia lalui, cobaan yang dihadapi. Berpuluh-puluh tangga ia daki, kaki yang rapuh, ego yang membunuh, semua sudi ia lewati tanpa basa bas, demi apa? Demi ia yang tak peduli. Begitu bodoh rasa yang menghampiri. Semua tertutup dalam lubuk yang begitu rapat. Rahasia yang dinikmati sendirian. Sampai saatnya ia bosan. Dalam kesendiriannya yang sempat ia tak pedulikan. Kesunyian temannya berdiri, hening sahabat paling mengerti dan keramaian adalah dendam dan benci. Ia yang menghitung-hitung kenang, pada air mata yang sempat tumpah, pada pipi yang tak bersalah. Ia yang begitu tabah, menolak rasa. Memunafikan diri. Melupa pada hampa yang ia rasaa. Ia butuh, elaknya