Puisi - Jeritan Seorang Petani -

Jeritan Sang Petani


Elok negeriku bernuansa alam

Lembar berdiri menantang langit

Dingin menyergap lautan tubuh terbunuh

Hiruk-pikuk hanya maya dalam media

Ohh negeriku

Berjuta dedaunan menjadi penghidupan

Sinar raja menjdi penantian

Dan hujan menjadi ketakuatan

Waktu berimbuh menjadi budak dalam sengketa

Kemana arah langkah untuk berjuang kembali

Jika kau tak tau suara hati kami

Negeriku bersenyum lewati aral yang melintang

"hai,kau hidup dengan racun apa kau takkan terbunuh" aku hidup dengan sejuta riang dengan canda tawa
 dan keringat yang memupukkan sayangnya tak mungkin aku terbunuh jawabku.

Andai kalian tahu kita tak berdaya dengan para bedebah

Mangkir,membentak,menolak bahkan menjadikannya racun yang mematikan

Sungguh irama musim panas tak terkurap lagi

Nyawa kami adalah suburnya hijau lahan,menupuk sejuta harapan yang merebah

Tak kau hiraukan suara kami jua

Paras kami serba kotor

Badan kami bahkan bau akan pupuk kandang tapi tak jua lumpuhkan semangat kami

Lahan hijau prioritas kami

Produksi dan masa depan jiwa kami

Jika kau lumpuhkan apalah daya kami?

Kecil yang lemah

Yang kasat mata dalam perandaian

 - Temanggungku bakau prioritas hidupku-

Temanggung,4 Oktober 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Embung Kledung, Temanggung - Sebongkah Rindu Untukmu

Tanahku,Tanah Menempa Ilmu - Yayasan Syubbanul Wathon,Teglrejo Magelang