Puisi Sederhana Penyambut Pagi



Kabut dilangitku


Pagiku sambut kicau burung tertidur pulas berngiang-ngiang
Dengan radar publik yang semakin sempit
Sepagi inikah? Mentari tertutup kabut 
Menggigil tak terlihat hingga menutup diri dengn selimut
Oh sungguh?
Apakah kau mirip mentari itu?
Jika iya? Malang nasib dikau kanda
Kau kejarlah apa yang menjdi anganmu
Bernostalgialah dengan aroma udara yang menyikut sekujur memori
Oh sungguh 
Jika iya? Tak apalah kau menari dalam selimut itu
Tapi jangan tanya?
Jika hidup tak lagi kau dapati lagi
Hingga kau meronta dan meronta
Dan melirik mereka yang bergegas
Apakah kau akan seperti itu?
Oh sungguh
Jika iya,hanya suara
Gumam tak ada guna
Lantunakan sabda rindumu pada angin
Hingga ia sampaikan 
Warna warni 
Isi dalam benakmu
Lalu?gugahlah kembali
Semangat
Yang pernah berkobar
Dalam ruang
Tak bersyarat
Dan
Berdirilah
Menantang asa
Yang menjujung
Bersama mimpi
Yang kau suguhkan
Dalam
Sabda rindu
Mu


- 07.35- 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi - Jeritan Seorang Petani -

Wisata Embung Kledung, Temanggung - Sebongkah Rindu Untukmu

Tanahku,Tanah Menempa Ilmu - Yayasan Syubbanul Wathon,Teglrejo Magelang