Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Puisi Malam

Gambar
Secangkir Kopi Senja Duduk termenung memandang langit sendu Garis-garis senja menorehkan indah Sejenak luapkan rindu dipenghujungnya Dingin membelai kulit  Merinding sudah tubuh ini Secangkir penghangat temani Aroma yang menyapa hidung Hitam pekat dengan asap yang mengebul Mendadak tubuh mengangkat Menyergap aliran dalam tenggorokan Lega dahaga yang menyiksa dan Hangat sudah.. Manis-pahit terasa  Kopi hitam yang bernostalgia Seperti senja yang kusapa  Dengab aroma kopi Penghantar duka lara Sejenak aku tertipu dengan senja dan kopi Sebagai keindahan yang tiada tara

Kaulah Hujanku -

           Kau adalah hujanku,yang membasahi sejengkal kisah perjuangan kala itu,menuntut singgah dan memilih tinggal. Dalam satu peraduan aku tertambat dengan satu nama dalam hujan, ya itu kamu? Kamu yang berlahan memasuki duniaku,dunia dalam asmara yang pernah meredup. Hingga membual dalam angan-angan yang tak pasti. Kamu hujanku dalam lembah ini,tempat bersandar dikala lelah,tempat bercurah dikala aku aku tak berdaya. Dan... Kamu hujanku dalam cerita lusuh. Sampai kapan akan tahu kisahku? Kisah dalam hujan yang merambat dalam relung jiwa tentang bayangan kisah dimasa lalu hingga datang ribuan burung untuk menghibur. Tapi tetaplah kau adalah hujanku,yang selalu kutunggu kehadirannya disetiap waktu.. Saat aku gerah melaksana hidup dibawah raja siang yang kian meranggas.. Kaulah hujanku,hujan yang membawaku dalam rindu yang menggebu-gebu.. Meski harus kutahu kau adalah rindu yang tak terucap tapi rasamu menyiksa dalam batinku.. YA..kaulah hujanku aku masih merindu.

Untukmu Guru Jiwaku - Puisi Pagi

               Sabda Sang Guru Terhenti langkah ini sewaktu kutapaki jalanmu Jalan tempat kau beranjak Lewati ruang dan waktu Merunduk diri hormati Sosokmu Guru dalam rohani Penguat jiwa diatas tebing curam duniawi Dipojok negeri ini kau lantunan sabdamu Kepada jiwa-jiwa sepi pemimpi surgawi Sewaktu kudapati pakaian putih berjilbab dan berpeci Tuk laksana perintah mengaji Sabdamu yang tak bosan ajarkan santri Mendekatkan diri pada sang Ilahi Rabbi Penuntun dalam segala cara tuk jadi muslim-muslimah sejati Sabdamu sewaktu itu,berpamitan tuk pergi Jiwa santri takkan pernah mati Dalam dirimu sebagai alumni nanti Datanglah jika kau luang Ceritakan keberhasilan yang kau miliki Duhai engkau Sang Guru Elegan caramu menguatkanku Dalam runtuh mimpi yang sempat mati Terkubur dengan problem yang tiada henti Duhai Sang Guru Sabarmu luar biasa Laksana peri dalam dunia Tanpa pamrih kau ajarkan kitab-kitab terdahulu Tuk mengenal apa arti sebuah ilmu Untuk diri yan

Sajadah Panjangku Tempatku Labuhkan Asaku

Bolehkah aku mengenalmu lagi, Diatas sajadah panjang ku bersimpuh Telingan mendengar sholawat dari surau Kumandang nan damai dalam kalbu Diatas sajadah panjang kunikmati waktu Bergulir dalam limbung fikir dimasalalu Bagaimana jalan pulangku? Jika dalam tangisku hanya sesal tanpa tindakan Hanya dalam tangisku amarah menggebu-gebu Aku kehilangan arah Tak kuasa aku lewati jalan terjal ini Kemanakah harus aku berlari Kakiku terlalu kaku tuk beranjak Fikirku tak kendali Masih bertahan disana Dalam lamunan panjang tentang kenyataan Seolah debu tengah meracuni diri Kefanaan dunia tengah membunuh diri Kemanah aku harus berlari? Aku takut aku takut Engkau Murka Ya Rabb, Aku takut aku berpaling Aku takut aku tak bisa mengenalmu lagi.. Aki takut tak bisa temukan jalan pulang lagi.. Nafsu ini tengah menggerogoti tubuh Menikamku semakin jauh Hingga aku hilang kendali.. Tunjukkan jalan pulangku Hingga aku bisa pulang dan kembali Dirumah tempat aku bersandar denganM

Coretan Puisi Malam

Bukan Salahmu Ibu Disuatu hari yang panjang Mengurungku karena lelah dengan kenyaataan Menangis,meronta seolah ingin jauh pergi lewati samudera dan tak kutemui jalan pulang Tertunduk dengan sejuta ego yang membungkam Darah dan jiwa hingga tubuh tak lagi berbaik sangka Maaf atas keegoisan diri Yang memaksamu menuai mimpi Tak perduli kau terjatuh,terpontang-panting,bahkan lumpuh dalam keterjalan Hati teracuni kefanaan sudah Dengan jaring-jaring amarah Yang memaksamu tergugah Maafkan diri, Tumbuh besar tanpa kedewasaan Pola pikir masih tak karuan Dengan riuh jiwa yang melawan kenyataan Dan hari ini kutemui hujan dalam pelupuk mata Menyiksa batinmu karna amarahku Mengerogoti tubuhmu karna memikirkanku Membunuh perasaanmu karna keangkuhanku Bukan salahmu ibu, Jika mimpi tak lagi berdayung Lewati samudera dan arang yang membentang depan mata masih terpandang Bukan salahmu ibu, Jika diri lumpuh dalam semngat Padam dalam tindakan Lalu menyerah tanpa isyarat.. Du

Puisi Pagi

SUARA MISTERIUS Suara gemuruh itu masih mengenyangkan telingaku Tak tau dari mana asalnya Siapa yang bersuara Masih mengganggu saja Atas reward yang aku peroleh Semakin aku takut Aku menjerit sekuat tenaga Jeritanku hanya omong kosong Lalu, aku mundur Pyarrr pecahlah gelas itu Yang berdiri dipinggir lapangan meja kerjaku Kemudian, Aku menemukanmu dipecahan gelas itu Membelah kulit Dalam kabut darah yang mengalir Masih kudengar gemuruh itu Semakin kesini semakin keras Dan perih semakin kurasa Tolong bantu aku Tak seorangpun yang berani mendekat Memang tak ada orang disana Aku semakin merinding melawan kenyataan yang tak seharusnya Bagaimana aku,harus kemanakah aku? Aku tidak terbiasa dengan ini? Tolong bantu aku? Perih perihh sakitt Tak tersa pipi ini menderas air mata YA Tuhan.? Sanggupkah aku melawan ini.. Dan suara itu masih saja berdengung ditelingaku Bagaimana aku? Aku takut, aku semkin takut Tolong pergilah tolong pergilah Waktupun memutar jam y

Untukmu Ayah - Puisi Tentang Ayah

Tentang hari ini Oleh : Putri Senja Saat sajadah tempat sandaran Penenang jiwa dalam satu abad detik hari Kupandang gerak-geriknya Kupandang wajah lelahnya Dia yang berjuang dalam sekian hari Tanpa merasa lelah dan tanpa merasa terbebani Dia yang rela menikam hari Menembus gelap dan melawan dingin yang menyergap Sajadah panjang tempat ia sandarkah segala keluh kesah Masih kupandang gerak-geriknya Wajahnya yang semakin menua Saat telinga penuh dengan cercaan dan celaan Kau tetap mebiarkannya Duhai ayah.. Maafkan diri yang selalu buatmu menikam rasa Kecewa dalam diam Tangis dalam hati yang tak kunjung padam Tak pernah kutahu Maafkan diri menutup mata dengan kinerjamu Perhatian yang lebih masih kutoreh dengan kecewa yang dalam Dan aku masih angkuh dalam diriku Mendiamkanmu,terlebih mengabaikanmu Ayah.. Diri telah terbunuh sayonara dalam Tak ujung membuka mata Aku takut sesalku tak mampu buatmu bahagia Duhai ayah Keringat yang kau kucurkan tak pernah aku lihat

Hari Pahlawan Nasional_ Puisi Untukmu,Pahlawanku

Gambar
Sumber foto : batasnegeri.com Oleh : Putri Senja Untukmu, Pahlawanku Dengan darah yang menguyur sekujur tubuhmu,perih yang mebelah kulitmu,dan penindasan yang kau rasakan sewaktu dulu,..71 tahun silam kau berjuang demi tegak negara membuang segala ego tuk raih kemerdekaan,tak peduli harus rela harta keluarga ditinggalkan, Negeri yang terang dalam pelukan,pernah padam karena serangan Dihari yang lelah tanpa jiwa yang pasrah Kau tetap berjuang dengan sepotong bambu tuk kehidupan Dari deret senapan yang siap menghantam tubuh bertahan Lalu? Negeri ini tengah jaya dalam radar kepastian yang tak pasti Apa kau tak menyadarinya Sedikit demi sedikit negeri ini semakin sempit Lama-kelamaan negeri ini semakin miskin Budi dan juang dalam diri Duhai para pemuda,tengoklah perjuangan mereka Dengan tangguh mereka berjuang Dengan rela mereka membiarkan nyawa menjadi taruhan Lalu? Apa kau tak berempati untuk itu Kau biarkan perjuangan mereka lusuh ditelan kena

Potret Indonesia - Pena Anak Negeri

Gambar
Pena Anak Negeri                                                Potret Pendidikan di Indonesia           Pendidikan adalah salah satu program pemerintah dalam memajukan kesejahteraan Negara dengan mencetak generasi hebat,yang mampu bersaing,berintregitas tinggi,berbakat dan maju dalam perkembangan dunia. Pendidikan sendiri adalah proses pengelolaan sumber daya manusia. Mulai dari paud, TK,SD,SMP,SMA maupun perguruan tinggi dan pesantren. Pendiikan tidak hanya berkutik pada suatu lembaga namun dari berbagai macam alat agar kita bisa belajar. Pendidikan Indonesia dijadikan sebagai media pecetak generasi bangsa yang beradab,dan mampu mengembangkan ilmu-ilmu yang ada. Agar bisa dijadikan sebagai tombak lahirnya generasi bangsa unggul.          Indonesia adalah negara yang penduduknya terbanyak no 4 setelah Amerika Serikat, dengan jumlah penduduk yang banyak tersebut tentunya masalah pendidikan dijadikan prioritas utama, selain untuk memajukan negara,pendidikan juga menjadi tom

coretan senja -- Pengagum yang tak dirindukan -- puisi sore ini

Mereka yang mengagungkan cinta dan keindahan Rupawan nan jenak dalam sangkar Filosofi-filosofi keindahan menguak khas sederet jeritan alam Kepada jaring-jaring yang menyergap Dibawah sandar kepiwaian menjajah,merusak bahkan binasa Hanya lelehan kenangan yang dalam hal ini adalah bualan Bualan bagaimana manusia mengartikan cinta Keindahan? Tapi tak mau berbaik sangka dengan lembah dan pohon-pohon sebelah Lalu apa yang kau sebut dengan cinta? Seribu pertahanan kini hanyut dalam kerusakan Seribu jarum kini menancap dalam tanah tak berdosa Kepada mereka yang mengagungkan cinta dan keindahan Jangan obralan omongan kau suguh menyuguh Melambang dalam rindu yang berkepentingan Bak cermin belakang depan penuh berbedaan