Untukmu Ayah - Puisi Tentang Ayah

Tentang hari ini
Oleh : Putri Senja

Saat sajadah tempat sandaran
Penenang jiwa dalam satu abad detik hari
Kupandang gerak-geriknya
Kupandang wajah lelahnya
Dia yang berjuang dalam sekian hari
Tanpa merasa lelah dan tanpa merasa terbebani
Dia yang rela menikam hari
Menembus gelap dan melawan dingin yang menyergap
Sajadah panjang tempat ia sandarkah segala keluh kesah
Masih kupandang gerak-geriknya
Wajahnya yang semakin menua
Saat telinga penuh dengan cercaan dan celaan
Kau tetap mebiarkannya
Duhai ayah..
Maafkan diri yang selalu buatmu menikam rasa
Kecewa dalam diam
Tangis dalam hati yang tak kunjung padam
Tak pernah kutahu
Maafkan diri menutup mata dengan kinerjamu
Perhatian yang lebih masih kutoreh dengan kecewa yang dalam
Dan aku masih angkuh dalam diriku
Mendiamkanmu,terlebih mengabaikanmu
Ayah..
Diri telah terbunuh sayonara dalam
Tak ujung membuka mata
Aku takut sesalku tak mampu buatmu bahagia
Duhai ayah
Keringat yang kau kucurkan tak pernah aku lihat
Kau selalu menegurku mengingatku
Meski tak pernah kau tau seprti apa masa kecilku
Duhai ayah
Hati ini tengah terjauh untuk bertahan
Atas amarah dalam pandangan
Duhai ayah sanggupkah aku membalasmu?
Aku yang angkuh atas perbuatanku terhadapmu
Maafkan diri yang tak mampu membunuh rasa dalam keangkuhan
Ayah maafkan aku,
Sanggupkah aku membwa senyuman merekah dalam wajah lelahmu
Ayah aku menyayangimu
Maafkan diri yang selalu angkuh terhadapmu...
Baagiku kaula ayah yang hebat
Aku bangga memilikimu
Ayah,



- selamat hari ayah nasional -
Temanggung, 12 November 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi - Jeritan Seorang Petani -

Wisata Embung Kledung, Temanggung - Sebongkah Rindu Untukmu

Tanahku,Tanah Menempa Ilmu - Yayasan Syubbanul Wathon,Teglrejo Magelang