Kisah dari Resah

Sesunyi ini, aku belajar mematikan rindu disetiap detik waktu
Salahmu, menjarak kita hingga tak ada celah kita melebur rasa
Disinilah ujian terberat rindu..
Saat tatap tak kudapat, kabar tak kutemukan, aku mematikan segalanya demi menyelamatkan hatiku, namun apa daya ia semakin terluka tersakiti olehku sendiri..
Bagaimana mungkin? kebiasaan2 yang datang menimbulkan nyaman, kini harus ditekan secara perlahan,

Aku ini salah- yang meminta diperbaiki
Aku ini jalang-yang meminta di tata ulang
Tapi aku, adalah aku yang tersiksa dengan rindu tentangmu

Malam.. , hanya detikan jam yang menemani
Biusan hening mampu menghipnotisku oleh parfum-mu
Yah, yang kupeluk pada tangis yang menguruk canduku,  tak dapat kutebus tawa hingga larut menjelang pagi kembali datang..
Disitulah aku habiskan tangisku pada pelukanNya, yang tak pernah mengecewakan aku - sebab ia Nyata yang Maya sedangkan kau Maya yang Nyata..

Tuhan, aku merindukanya..
Namun aku tengah mencederai rasaku yang suci untuknya,
Aku sudah tak bisa lagi meleburkan rasaku, hanya sekedar menyapa mayanya,
meski kenyataannya
Aku hanyalah pulang yang ia datangi saat semua merasa tak ada arti,
Aku hanyalah jalan yang ditempuh saat semua terasa menyesatkan dinanti,
Namun entah kenapa, semua begitu membahagiakan
Meski hilang dan terluka akan berkali-kali aku dapatkan..
Teruntuk hati,
Menetaplah, dan kuatkanlah
Sebab semua ini adalah akhir yang tak pernah dimulai..
Aku merindu, hingga nanti senyummu kembali tersuguh dihadapanku..


22:31

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi - Jeritan Seorang Petani -

Wisata Embung Kledung, Temanggung - Sebongkah Rindu Untukmu

Tanahku,Tanah Menempa Ilmu - Yayasan Syubbanul Wathon,Teglrejo Magelang