Sebuah Puisi

Foto : MF

Aku Cukup Tau Diri

Kutemui kaktus dipersimpangan memotretnya agar aku bisa mendiskripsikan
Bagaimana sore kali ini begitu mengecewakan
Dipersimpangan senyummu halu, yang pasti bukan aku
Di persimpangan kau berjalan tanpa sadar, langkah kakimu beranjak tanpa tujuan
Ingin kutanyakan, namun rasanya sia-sia
Dari jauh kuberada, menentang rasa yang kian membara
Amarahku merombak, emosiku meledak tapi aku tetap tak bisa apa-apa
Aku hanya sepotong dari kainmu yang jatuh, yang disana kau tinggalkan bekas yang tak ada duanya
Mungkin kali ini kau mengajakku bercanda
Dengan gerimis yang melanda kelopak mata
Dengan pelangi yang padam dalam sanubari rasa, 
Yah.. Tau diri, 
Aku siapa, 
Mengabadikanmu dalam rasa bisa saja
Merajakanmu dalam tulisan itu adalah kebiasan
Dan entah, aku bosan dengan siksaan
Bagaimana menata hati tanpa terlukai
Mungkin ini salahku, pernah mengabaikanmu
Mungkin ini karma dari cinta yang sudah tidak biasa
Dipersimpangan jalan aku memandangimu, 
Iya, mata yang dulu selalu menatap 
Senyum yang selalu aku jadi alasan,kini sudah tak ada makna
Sore kali ini mengajarkan, 
Perihal kesadaran bahwa mencintai adalah kehilangan
Iya yang dulu ingin menetap lalu pergi dengan kekecewakan
Ini aku, duri dalam kaktus tempat kau berlindung, 
Ini aku tempat yang pernah kau buat tersenyum dan pulang dari lelahmu seharian, 
Dan ini aku surat kehilangan yang sedang kau rencanakan
Dan ini aku yang pamit sudah melupakan cintamu, meski aku tau mana mungkin terjadi
Ah sudahlah, sudah tak ada alasan lagi bertahan
Jika sikapmu semakin menyedihkan.. 
Ah sudahlah, cukup tau diri
Sore kali ini adalah pembelajaran.. 


Temanggung, 15 November 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi - Jeritan Seorang Petani -

Wisata Embung Kledung, Temanggung - Sebongkah Rindu Untukmu

Tanahku,Tanah Menempa Ilmu - Yayasan Syubbanul Wathon,Teglrejo Magelang